Ketika Artis Bicara Pemberantasan Korupsi

Dukungan artis dan musisi untuk pemberantasan korupsi terus mengalir. Tak hanya melalui nada dering KPK Di Dadaku, tetapi diwujudkan melalui aksi solidaritas pentas musik dan pembacaan puisi.

"Kita dukung mereka. Kita yakin mereka bersih dan tidak bersalah. Caranya dengan aksi solidaritas, bernyanyi, bermusik dan pembacaan puisi," tegas Oppie Andaresta.
Dukungan yang sangat besar juga disuarakan duta Komisi Pemberantasan Korupsi, Slank. Bimbim mewakili personel Slank menumpahkan rasa kekecawaannya. Ia mengatakan, "Soal korupsi, Slank bukan kecewa. Tapi tersinggung, mau marah, dan nangis. Tapi bagi saya KPK jangan takut kalau untuk kebenaran dan jangan ragu."

Slank memang terkenal konsisten menyuarakan lagu-lagu kritikan terhadap pemerintah dan lingkungan sosial. Dan korupsi adalah tema lagu yang sudah dibawakan Slank sejak dulu.

"KPK bagi kita adalah satu harapan bagi bangsa. Slank akan selalu ada di depan, di tengah dan di belakang. KPK itu kayak oasis, jadi bangsa Indonesia itu ditengah padang pasir dan menemukan oasis. Jadi kita dukung dengan cara damai. Kita harus berantas korupsi," jelas Bimbim.

Happy Salma jauh lebih berusaha mengasah kepekaannya. Wanita cantik eksotis ini mengungkapkan tentang perasaannya. "Kasusnya lebih seru dari sinetron. Aku kalau ngikutin suka pusing, selalu muncul peran baru," terangnya.

Happy yang sangat prihatin dengan pemberitaan korupsi yang marak menyayangkan

tindakan tidak tegas para aparat pemerintah. Ia pun tidak lupa mengutuk para koruptor yang menyengsarakan rakyat Indonesia.

"Aku percaya lembaga-lembaga hukum tidak 100% murni. Kita butuh seseorang yang mengatakan tegas, itu kan yang namanya pemimpin," sambungnya.

Tak hanya sekadar bicara, gadis Sukabumi ini membiasakan dirinya membayar pajak. "Aku bayar pajak, melakukan pekerjaan halal dan tidak mengambil rezeki orang lain. Kita bekerja mengeluarkan keringat, tapi kalau diambil orang lain, aku nggak rela, dong. Jadi, korupsi mesti diberantas," paparnya.

Indra Bekti sependapat Happy. Ia pun punya cara sederhana agar korupsi tak semakin mengakar di bumi pertiwi.

"Harus dimulai dari kita, bukan institusi, kalau kita salah jangan langsung nyogok. Makanya. Aku sudah dari awal memang sudah terlibat, aku ikut menandatangani Deklarasi Cicak. Aku mendukung secara moral, dan mudah-mudahan hati nurani kita didengar oleh petinggi. Di sini saya tidak dibayar sepeserpun. Saya murni membantu untuk Indonesia," ujar Indra.

Pekan lalu, Once 'Dewa', Efek Rumah Kaca, Netral, Fariz RM, dan musisi lainnya sudah mengikrarkan diri mendukung KPK melalui lagu KPK Di Dadaku yang merupakan rilis ulang dari Garuda Di Dadaku.

"Isunya berkembang cepat. Kita langsung cari lagu apa yang bagus, tapi bisa diterima dan bisa diambil liriknya yang bisa memposisikan percaya KPK. Akhirnya kita pakai Garuda Di Dadaku diganti menjadi KPK Di Dadaku. .

Tentang itu, sang pemilik lagu Bagus Netral mengatakan dukungannya. "Kita senang dan semuanya sudah diurus dan minta izin sama Mizan dan Salto yang berhubungan dengan lagu Garuda Di Dadaku.," terangnya.

Bagus menambahkan, "Ini kepedulian kita mendukung KPK, dari masyarakat juga. Pokoknya apa yang bisa kita bikin untuk dipakai mendukung KPK, ya kita bakal bantu."

Rasa peduli itu justru bercampur rasa bangga karena secara tak langsung Netral sudah membantu untuk memberantas para koruptor.

"Pastinya bangga banget, akhirnya 'Garuda' bisa dipakai walaupun pakai versi berbeda. KPK kan kebanggaan untuk melawan kebatilan," ungkapnya.

Bagus dan Netral berharap korupsi hilang sama sekali. Jika koruptor masih ada, sarannya dihukum mati saja.

"Mulai sekarang harus dijauhi yang namanya korupsi dari bentuk terkecil sekali pun. Agar tak ada lagi koruptor yang tak tahu malu, kita harus mengikuti cara negara Cina dan Korea yang menghukum mati koruptor," pungkasnya.

Sumber : Inilah

0 komentar:

Posting Komentar