Peter Withe pernah menangani timnas Thailand dan juga Indonesia, yang keduanya kini punya nasib berbeda di kualifikasi Piala Asia. Kala membandingkan keduanya, Withe pun menyebut pemain Indonesia cenderung mata duitan.
Indonesia sudah tak punya peluang lolos ke putaran final Piala Asia di Qatar tahun 2011, seiring dengan kekalahan 1-2 ketika menjamu Oman pada awal Januari tahun ini. 'Merah Putih' menjadi juru kunci Grup B dengan raihan tiga kali seri dan dua kekalahan, serta punya satu laga tersisa kontra Australia.
Thailand, masih berjuang untuk lolos di Grup E. Nasib Thailand, yang kini menduduki posisi dua sementara grupnya, akan ditentukan pada 3 Maret mendatang ketika melawat ke Teheran, markas Iran yang sudah memastikan lolos.
Jika mengingat bahwa sekian tahun lalu Indonesia masih bersaing ketat dengan Thailand di level Asia Tenggara, hasil saat ini jelas amat kontras. Saat timnas Thailand masih berjuang untuk lolos, timnas Indonesia malah menuai kritikan atas capaian yang melengkapi sederet hasil tak memuaskan lainnya.
"Saya pikir masalah Indonesia adalah mereka membuang pelatih bagus seperti saya! Saya pikir mereka punya beberapa pemain berbakat yang butuh ditangani pelan-pelan," cetus Peter Withe, yang pernah menangani Indonesia tahun 2004 sampai 2007.
Selain itu, mantan bomber Aston Villa tahun 80-an tersebut juga mengkritik mental para pemain timnas Indonesia yang dia nilai sangat berbeda dengan para pemain Thailand yang tim nasionalnya juga pernah dia tangani dari 1998 sampai 2002.
"Saya pikir masalah terbesar terkait pemain Thai dengan pemain Indonesia adalah soal kebanggaan saat mereka bermain dan mengenakan kostum timnas. Pemain Thai bermain untuk Raja dan negaranya. Sedihnya, banyak pemain Indonesia (didorong) oleh uang."
"Ini bukan hal buruk karena semua orang harus mencari nafkah, tapi bermain untuk negara mestinya jadi saat yang membanggakan dalam hidup. Saya ingat ketika kali pertama membela Inggris lawan Brasil dan kemudian tahu kami dibayar untuk bermain. Saya tetap akan bermain gratis," tegas Withe.
Mental sejumlah pemain Indonesia yang terlalu berorientasi uang itu, lanjut Withe, tentu bisa diubah. Namun, ini bukan perkara mudah dan harus dilakukan sedini mungkin.
"Saya tidak bilang semua pemain Indonesia seperti itu, tapi pada periode saya terbukti banyak yang termotivasi uang. Sebagai pelatih, butuh waktu untuk mengubahnya karena itu bersifat turun-temurun, jadi Anda harus mengubah kecenderungan ini di usia dini dan orangtua juga harus menyadarinya."
"Tapi seperti Anda tahu, Indonesia punya populasi besar dan beberapa pemain datang dari latar belakang keluarga yang tingkat ekonominya sangat rendah," simpul Withe yang juga meyakini Indonesia akan sulit meraih angka dalam partai terakhirnya di kualifikasi Piala Asia lawan Australia.
Sumber >> http://wagiah.blogspot.com

0 komentar:
Posting Komentar