Alice in Wonderland Kuno

Film Alice in Wonderland yang tampilannya tiga dimensi atau bekennya 3-D, menggunakan teknologi dua dimensi dalam pengambilan gambarnya. Sutradara Tim Burton kemudian hanya mengkonversikan hasilnya ke dalam tampilan mutakhir seperti dalam film Avatar, namun justru itu memberi kesan kuno dalam proses pembuatannya.

Kesan kuno itu semakin kental melihat keterlibatan penulis skenario veteran film-film animasi Disney, Linda Woolverton, yang dikenal lewat karyanya di beberapa film seperti Beauty and The Beast dan The Lion King.

Alice ditampilkan sebagai gadis cilik berumur enam tahun yang bingung setelah jatuh ke lubang dan menyaksikan makhluk-makhluk aneh, yang lalu ditenangkan oleh ayahnya yang baik bahwa itu semua hanya mimpi.

Alice yang menjelma menjadi gadis muda pemurung (diperankan aktris Australia Mia Wasikowska) harus mengikuti sebuah jamuan minum teh yang kaku ala ningrat dengan ibunya. Alice yang sebenarnya seorang pemberontak, saat itu tidak suka mengenakan korset, dan walaupun tidak menyadarinya, dia tahun sedang menghadapi pesta pertunangan yang dirancang keluarganya.

Alice akhirnya bertemu dengan pria itu, pemuda bodoh bernama Hemish, kita langsung tahu bahwa pernikahan itu tak akan pernah terjadi. Sisi baiknya, itu adalah bagian paling membosankan dari film tersebut sehingga kita memohon-mohon untuk kabur melalui lubang kelinci menuju pintu ke alam kaya imajinasi ciptaaan Burton.

Alice putus asa bahkan untuk lari sekalipun. Dia lalu mengikuti seekor kelinci putih yang disulih suara oleh Michael Sheen, masuk ke lubang, menghadapi dunia baru yang aneh tempat binatang bisa berbicara dan bahkan bunga-bunga bisa menyuarakan isi pikiranya.

Sumber >> http://wagiah.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar