Tiga bulan kinerja Pansus Century telah membuat citra Sri Mulyani Indrawati bopeng. Ia disarankan secara sukarela mundur karena tidak lagi jadi aset bagi SBY melainkan beban.
Yudi Latif Pengamat politik dari Reform Institute menyarankan Menteri Keuangan Sri Mulyani mundur dari jabatannya jika pemerintahan Presiden Yudhoyono ingin bertahan hingga lima tahun mendatang.
Yudi menilai Sri Mulyani saat ini sudah menjadi beban (liability) bagi SBY dan bukan aset yang harus dipertahankan posisinya. Lepas dari kemampuan Sri Mulyani yang baik, dalam situasi politik seperti ini, namun akan tidak ada artinya jika tidak dipercaya.
Menurut Yudi seseorang yang memiliki kapasitas teknis bisa dicari. Tapi, kalau sudah kehilangan kepercayaan publik, tentu akan merepotkan pemerintahan SBY. Bagaimanapun, pemerintah tidak akan bisa kembali kepada posisi yang dipercaya publik.
Sri Mulyani pun tidak perlu punya anggapan, mundur merupakan kekalahan atau keterhinaan. Pengunduran diri merupakan bagian dari tata-krama demokrasi dan budi pekerti.
Kemunduran Sri Mulyani tidak berarti pengelolaan APBN akan terganggu. Yang terpenting, kapasitas penggantinya sekaliber Sri Mulyani baik di tingkat internasional maupun domestik.
Jika Sri Mulyani dipertahankan dengan posisi citra yang bopeng, kinerja kementerian keuangan akan mendapat hambatan besar dari DPR. Sebab, menteri diawasi DPR yang menjalankan fungsi kontrolnya.
Sumber >> http://wagiah.blogspot.com

0 komentar:
Posting Komentar