Tak Ada yang Ditakuti Romero

Dalam skuad preliminary Piala Dunia (PD) 2010 yang berintikan 30 pemain, pelatih Timnas Argentina Diego Armando Maradona memanggil tiga penjaga gawang.

Selama berlangsungnya turnamen, Tim Tango bakal mempercayai Sergio Romero sebagai pengawal terakhir di bawah mistar gawang.

Romero adalah kiper AZ Alkmaar berusia 23 tahun merupakan kiper paling muda dibanding dua rekannya, Mariano Andujar (Catania) dan Diego Pozo (Colon). Romero justru paling banyak meraih caps, lima laga, menyusul kiprah apiknya bersama Tim Tango U-20 yang tampil sebagai juara di Piala Dunia U-20 di Kanada, 2007, dan mengantarkan Argentina meraih medali emas di Olimpiade 2008 yang berlangsung di Beijing, Cina.

Akan tetapi mimpi Romero untuk berlaga kali pertama di PD nyaris musnah setelah ia mengalami cedera lutut saat bertanding melawan Sparta Rotterdam di kompetisi Eredivisie, akhir Maret lalu. Awalnya, tim medis mengira Romero kudu absen beberapa bulan. Kiper berpostur 192 cm itu mampu membuktikan diagnosis itu keliru. Romero kembali berlatih dua pekan sejak insiden tersebut.

Romero tampak berhati-hati ketika ditanya opininya seputar sosok Maradona, pelatih pertama yang memberinya kepercayaan memakai kostum La Albiceleste. Sebagian kalangan berpendapat Maradona bukanlah figur yang tepat untuk membawa Argentina bertarung di PD. Buktinya, langkah tertatih-tatih Tim Tango di babak kualifikasi PD 2010.

Romero mempercayai kami dan berharap kami dapat tampil sebaik mungkin. Romero sudi mendengarkan opini anak-anak asuhannya. Sebaliknya Romero tak segan-segan menyatakan argumentasinya jika ia tidak senang dengan tampilan yang kami tunjukkan.

Ketika disinggung tentang tekanan atau beban di pundaknya mengawal Tim Tango, Romero dengan tegas mengaku tak gentar bertanding melawan tim manapun. “Saya tidak khawatir atau cemas. Sangat berarti manakala Anda mengenakan kostum Timnas Argentina. Tekanannya unik. Anda harus bersedia mati demi kostum timnas dimana pun Anda bermain.

0 komentar:

Posting Komentar