Bollywood Makin Yahud

Film India kini begitu disukai masyarakat dunia. Di Indonesia pun kini kena imbasnya. Diputar di sejumlah bioskop kelas satu, film India mampu mengundang penonton datang berduyun-duyun.

Film India boleh jadi bukan pilihan utama bagi penonton bioskop di dunia, termasuk Indonesia. Film dengan teknologi yang ketinggalan dibandingkan dengan Hollywood, cerita yang terkesan dipanjang-panjangkan, tari-tarian dan nyanyian yang begitu banyak dan kadang tak berpengaruh pada cerita kalau adegan itu dihilangkan, membuat banyak orang ogah menonton film hindi atau India.

Tidak heran kalau ada bioskop yang menspesialisasikan diri memutar film-film India. Seperti bioskop Rivoli yang kini sudah bubar, di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Dahulu, bioskop ini dikenal sebagai bioskop dengan penonton banyak karena kebanyakan film yang diputar adalah film India.

Dengan kehebatan film-film Hollywood yang kian mudah masuk ke Indonesia, film-film India kehilangan pasarnya. Ya, dengan kemudahan teknologi, misalnya dengan lahirnya perangkat DVD, atau akses internet, banyak anak muda yang begitu mudah mendapatkan atau menonton film Hollywood. Kalangan muda merasa kuno atau kampungan menonton film India.

Beberapa tahun belakangan ada yang berubah dari film India. Bulan ini, dua film India beredar di bioskop-bioskop Indonesia. Yang sudah duluan beredar adalah 3 Idiots, yang sukses meraup penonton di Jakarta, dan beberapa kota lainnya.

Kedua film ini memang sukses meraup penonton. Apalagi dengan kecanggihan jejaring sosial, seperti twitter atau facebook, penonton kian banyak karena mendapatkan cerita dari teman-temannya yang menulis di halaman kedua jejaring sosial tadi.

Sumber >> http://wagiah.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar